Selasa, 17 Februari 2009

Tipe Kepribadian

Dalam ilmu psikologi, dikenal teori 4 tipe kepribadian. Teori ini dikenalkan pertama kali oleh Galen, seorang ahli fisiologi yang hidup pada abad ke-2 Masehi. Walaupun tipe ini dianggap kuno, tetapi masih digunakan oleh psikolog-psikolog di jaman modern ini. Tipe-tipe tersebut adalah Kholeris, Sanguinis, Melankolis dan Plegmatis.

Dari 4 tipe kepribadin ini, tiap orang mempunyai kombinasi dari dua kepribadian. Umumnya salah satunya lebih dominan, kadang juga keduanya seimbang. Bila hanya 1 dari tipe kepribadian, maka dapat dikatakan tipe kepribadian sejati. Misalnya Sanguinis sejati. Sanguin dan koleris bisa berkombinasi secara alami karena keduanya ekstrovert, optimis dan terus terang. Kombinasi ini menghasilkan individu yang sangat energik. Phlegmatis dan melankolis bisa berkombinasi karena keduanya introvert, pesimis dan lembut.

Kholeris
Kekuatan
Tipe ini berbakat menjadi pemimpin. Suka berprestasi dan mengorganisasikan. Hidupnya berorientasi pada tujuan, aktif dan dinamis.. Berkemauan keras dan tidak mudah putus asa. Tidak menyukai air mata dan emosi. Bebas dan mandiri. Dalam bekerja, suka yang serba teratur dan mencari pemecahan praktis. Mau melakukan tugas yang sulit dan suka ditantang. Bisa mendelagasikan pekerjaan dan mau bekerja untuk kegiatan kelompok . Bergerak cepat untuk bertindak sehingga unggul dalam keadaan darurat.

Kelemahan
Orang bertipe koleris terlalu bersemangat, suka memerintah dan tidak sabaran, keras kepala dan kaku. Menyukai kontroversi dan pertengkaran, tidak mau menyerah kalau kalah. Tidak simpatik/kurang peka terhadap perasaan orang lain. Suka merasa benar sendiri. Mendominasi orang lain Dalam bekerja, termasuk pecandu kerja, menuntut loyalitas dan penghargaan bawahan. Bisa kasar atau taktis. Mngharapkan pengakuan atas prestasinya.

Sanguinis
Kekuatan
Kepribadian yang menyenangkan, ceria, supel, suka bicara dan bercerita. Punya selera humor yang baik. Emosional dan demonstratif. Antusias dan ekspresif. Optimis, Penuh rasa ingin tahu. Berhati tulus, tidak menyimpan dendam dan cepat meminta maaf. Menyukai kegiatan spontan. Dalam bekerja, mengajukan diri secara sukarela untuk bekerja, mengilhami orang lain untuk bergabung dan dapat mempesona orang lain untuk bekerja.

Kelemahan
Mendominasi percakapan dan suka membesar-besarkan, egoistis, suka mengeluh, kekanak-kanakan, tidak pernah dewasa. Mudah marah/emosional. Sensitif terhadap yang dikatakan orang tentang dirinya. Melupakan kewajiban. Keyakinan cepat luntur, tidak disiplin, mudah teralihkan perhatiannya. Benci sendirian. Tidak tetap/mudah berubah dan pelupa. Pandai berdalih. Suka mencari perhatian, sorotan dan kasih sayang, dukungan dan penerimaan orang di sekelilingnya. Memutuskan dengan perasaan.

Melankolis (Perfeksionis)
Kekuatan
Perfeksionis, standar tinggi. Cenderung diam dan pemikir sehingga membutuhkan ruang dan ketenangan supaya bisa berpikir dan melakukan sesuatu. Serius dan bertujuan. Analitis. Berbakat dan kreatif. Berfilsafat dan puitis. Bijaksana, Idealis. Menghargai keindahan. Sensitif kepada orang lain. Berteman dengan hati-hati. Puas ada di belakang layar. Menghindari perhatian. Setia dan mengabdi. Mau mendengarkan keluhan dan mudah terharu. Dalam bekerja: suka keteraturan. Serba tertib dan hati-hati. Rapi dalam perencanaan, hemat.

Kelemahan
Mengingat yang negatif dan menikmati sakit hati. Citra diri rendah dan merendahkan diri sendiri. Standar suka terlalu tinggi. Sangat memerlukan persetujuan. Mementingkan diri sendiri. Terlalu instropektif. Tertekan karena ketidaksempurnaan. Tidak aman secara sosial. Menarik diri dan menjauh. Suka mengkritik orang lain. Tidak menyukai yang menentang. Mencurigai orang lain, pendendam. Tidak mudah memaafkan dan penuh kontradiksi. Dalam kerjaan : suka memilih pekerjaan sulit. suka ragu-ragu dan melewatkan banyak waktu.

Phlegmatis
Kekuatan
Kadang tipe ini dipandang sebagai orang yang lamban. Sebenarnya bukan karena ia kurang cerdas, tapi justru karena ia lebih cerdas dari yang lain. Mudah bergaul dan santai. Mudah diajak rukun dan menyenangkan. Tenang, teguh, sabar dan seimbang. Hidup konsisten. Tidak banyak cakap tetapi bijaksana. Simpatik dan baik hati. Menyembunyikan emosi. Hidupnya penuh tujuan. Tidak suka mempersoalkan hal sepele. Punya banyak akal dan bisa mengucapkan kata-kata yang tepat di saat yang tepat. Pendengar yang baik, memiliki rasa humor yang tajam. Suka mengawasi orang lain. Berbelas kasihan dan peduli. Dalam bekerja: cakap dan mantap, dapat menengahi masalah. Menghindari pertikaian. Menemukan cara yang mudah. Baik dibawah tekanan.

Kelemahan
Terlalu pemalu dan tidak banyak bicara. Tidak suka keramaian. Suka takut dan kawatir. Mementingkan diri sendiri dan suka merasa benar sendiri. Tidak antusias. Suka menilai orang lain. Suka menunda-nunda sesuatu. Kurang disiplin dan motivasi diri. Malas dan tidak peduli. Membuat orang lain merosot semangatnya. Lebih suka menonton. Tidak suka tantangan/resiko. Terlalu suka kompromi. Perlu waktu untuk menerima perubahan. Tidak suka didesak-desak.


Source: kingwinky

Kamis, 05 Februari 2009

Gaya Tidur dan Kepribadian

Telentang :
Orangnya terbuka dengan segala masukan dari luar. Ia juga amat percaya diri. Tapi ia tidak gampang diyakinkan tanpa bukti yang kuat. Sikapnya selalu mengundang simpati meskipun kadang-kadang orang bisa tersinggung dengan
gaya bicaranya yang tanpa basa basi.

Tengkurap :
Tipe orang yang membutuhkan rasa aman dalam hidupnya. Ia selalu rindu dengan dekapan ibunya yang memberinya rasa aman. Ia pandai mencari perhatian, tenang menghadapi perkara, tetapi tidak sabaran melihat orang yang peragu, yang tidak selalu bimbang memutuskan sesuatu.

Miring :
Ia bukan orang yang pandai berdiplomasi, tapi termasuk manusia yang mengerti perasaan orang lain. Ia selalu nampak simpatik karena aslinya ia memang punya penampilan yang menarik. Ini yang membuat hidupnya cukup menyenangkan. Jarang punya musuh dan banyak disukai orang. Ia tidak ektrim dan bisa menjaga hubungan dengan baik.

Diam enggak bergerak :
Sedikit kepala batu, merasa dirinya yang paling benar. Kadang susah diajak kompromi. Tapi kalau sudah suka, ia akan menjadi orang yang paling menyenangkan. Orangnya jujur, terbuka, dan tidak terlalu suka berbasa-basi.

Bergerak terus :
Maunya banyak dan ini terlampiaskan kalau yang semua yang diinginkannya belum tercapai di alam nyata. Ambisinya lumayan gede meskipun kadang terlalu ngotot mendapatkan apa yang diinginkan. Tapi ia sobat yang baik dan menyenangkan. Ia tidak suka ribut dengan siapa saja.

Lelap sekali :
Ia menerima hidup ini dengan apa adanya. Tidak memaksakan diri dan kadang membuat ia kelihatan kurang bersemangat menghadapi hidup ini. Tapi ia bukanlah orang yang pasif atau berpandangan negatif terhadap hidup ini. Ia cuma ingin bahagia luar dalam saja.

Sering terbangun :
Selalu ada sesuatu yang mengganggu dirinya sehingga ia gampang terbangun. Dan gangguan itu sama sekali bukan berasal dari lingkungan rumahnya yang berisik. Ini perbuatan dia sendiri. Ia memang tidak gampang menerima kenyataan. Kalau ia ingin A dan yang didapatkan B, ia akan merasa kesialan sedang menerpa dirinya. Ia memang harus belajar melihat apa sebetulnya yang paling pas buat dirinya agar ia bisa lebih tenang lagi menikmati hidup ini.


source: die-silver

7 Tips Menghadapi Sifat Pemalu

Orang-orang dengan sifat pemalu secara naluri menyimpan kesadaran kalau diri mereka terlewatkan dari orang lain. Sifat pemalu biasanya membuat seseorang kehilangan kesempatan, kurang mendapat kesenangan dan terkucil dari hubungan sosial. Sifat pemalu dapat membawa banyak kerugian. Tapi bagi Anda yang memiliki sifat ini, tak perlu berkecil hati, karena pada dasarnya ada banyak cara untuk mengusir jauh-jauh sifat yang merugikan ini. Sebenarnya, formula dari rasa malu terdiri dari ‘terlalu berpusat pada diri sendiri’ dicampur dengan rasa gugup. Dan ada paduan yang lebih tak menyangkan, saat rasa malu itu mempengaruhi fisik Anda dengan cara ‘membajak’ ketenangan logis.

Rasa malu adalah sebuah kombinasi dari kegugupan sosial dan pengkondisian sosial. Untuk mengatasi rasa malu ini, yang Anda butuhkan adalah belajar bersikap rileks dalam pergaulan sosial. Dibutuhkan usaha untuk mengarahkan diri Anda jauh dari terlalu berpusat pada diri sendiri, serta memberi diri Anda ruang untuk mempraktekan kemampuan bercakap-cakap. Dalam kebanyakan kasus, emosi yang memuncak dalam bersosialisasi membuat orang menanggapi berbagai kejadian dengan rasa takut. Untuk memulai mengurangi rasa malu, bagi Anda yang pemalu, ada beberapa hal di bawah ini yang mungkin dapat Anda praktekan.

1. Pikirkan tentang cara Anda merasa dan bertindak di sekitar orang-orang yang telah Anda kenal, dimana Anda bisa merasa nyaman dan bersikap spontan. Alihkan perasaan itu saat Anda bertemu kenalan baru, begitu pula dalam situasi yang membuat rasa percaya diri Anda memudar.

2. Hindari terlalu memperhatikan diri Anda sendiri. Tentu saja, Anda boleh sedikit memikirkan tentang bagaimana Anda akan melewatkan perbicangan dengan orang banyak, tapi jika seluruh fokus Anda tercurah pada kata-kata sendiri dan perasaan Anda, selanjutnya Anda akan mulai merasa gugup sendiri. Ingat-ingat apa yang dikenakan oleh orang lain dan buat catatan tersendiri, dengarkan apa yang mereka perbincangkan, bayangkan dimana mereka tinggal, buat sebuah garis besar atau ingat-ingat nama mereka. Hal ini bukan hanya memberi Anda bahan perbincangan, tapi juga mencairkan ketegangan dalam bersosialisasi dan membuat perasaan Anda lebih tenang.

3. Buat pertanyaan terbuka pada semua orang. Banyak orang yang lebih senang bicara tentang diri mereka sendiri, dan temukan sebuah topik yang membuat orang lain tertarik. Apa yang membuat mereka tertarik akan membuat perbicangan berjalan menyenangkan bagi semua orang. Selalu ajukan pertanyaan yang memungkinkan jawaban lebih dari ya/tidak.

4. Berhentilah percaya pada imajinasi Anda. Mungkin Anda pernah membuat gambaran tentang sebuah liburan yang menyenangkan dan pada kenyataanya jauh berbeda dari yang Anda bayangkan. Itu menunjukan beatapa tak dapat dipercayanya bayangan kita sendiri. Berhentilah memikirkan apa yang dipikirkan orang lain, karena apa yang dipikiran orang lain tentang Anda, belum tentu sama persis seperti bayangan Anda.

5. Berhentilah memikirkan ’segalanya atau bukan apa-apa.’ Pemikiran ‘pasti begini/pasti begitu’ tertuang saat Anda mengalami emosi. Orang-orang yang sedang depresi, marah dan gelisah melihat kenyataan dari hal-hal ini dengan perbedaan yang ektrim. Bagi orang yang sedang marah ‘Anda salah’ dan ‘mereka benar,’ orang yang marah akan melihat dirinya ‘gagal’, sedang yang lain ‘berhasil.’ Jadi berhentilah berpikir kalau Anda mungkin telah mengatakan hal yang salah, atau orang lain akan membenci Anda. Saat Anda merasa rileks dalam pergaulan sosial, Anda juga akan mendapat lebih sedikit peringatan dari diri sendiri, karena dalam keadaan gugup, biasanya Anda akan mulai berpikir tentang segalanya atau bukan apa-apa.

6. Nikmati waktu Anda. Hindari mengatakan hal-hal tanpa berpikir terlebih


source: tipstrik